Cara Tetap Termotivasi (bagian pertama)
– Seringkali kita dalam mengerjakan sesuatu pada awalnya sangat
semangat, tapi kebanyakan kita sering putus di tengah jalan dalam
pencapaian impian atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam artikel motivasi
kali ini kami ingin berbagi tips cara tetap termotivasi. Berhubung ada
12 cara, maka artikel cara tetap termotivasi ini kami bagi menjadi 3
bagian.
Berikut ini adalah dua belas cara untuk tetap termotivasi dalam melangkah menuju impian dan tujuan Anda.
1. Jangan Pernah Menyikapi Penolakan sebagai Kritik Pribadi
Jangan pernah mengatakan kepada saya bahwa saya tidak dapat melakukan sesuatu. Mengapa? Karena hal itu justru membuat saya menjadi semakin bertekad (termotivasi) untuk berhasil. Bila ada orang mengatakan kepada Anda bahwa Anda tidak dapat melakukan sesuatu. tanyakan pada mereka, “Mengapa tidak?” Penolakan adalah kenyataan hidup. Tak terhitung lagi, mungkin ratusan atau bahkan ribuan, penolakan yang pemah diterima oleh pengarang, penulis naskah drama, penulis naskah film, penari, pemain sandiwara, atlet, dan orang terkenal serta sukses lainnya. Tapi mereka terus maju dan akhirnya berhasil.
Jangan pernah mengatakan kepada saya bahwa saya tidak dapat melakukan sesuatu. Mengapa? Karena hal itu justru membuat saya menjadi semakin bertekad (termotivasi) untuk berhasil. Bila ada orang mengatakan kepada Anda bahwa Anda tidak dapat melakukan sesuatu. tanyakan pada mereka, “Mengapa tidak?” Penolakan adalah kenyataan hidup. Tak terhitung lagi, mungkin ratusan atau bahkan ribuan, penolakan yang pemah diterima oleh pengarang, penulis naskah drama, penulis naskah film, penari, pemain sandiwara, atlet, dan orang terkenal serta sukses lainnya. Tapi mereka terus maju dan akhirnya berhasil.
Kebanyakan penolakan tidak bersifat pribadi, yaitu orang yang berkata
“tidak” bukan sedang mengkritik Anda atau kehidupan Anda; mereka hanya
menilai pekerjaan atau gagasan Anda. Sebisa mungkin, pisahkan apa yang
sedang Anda kerjakan atau ingin wujudkan dengan jati diri Anda, dengan
siapa Anda sebenarnya.
Daripada menyikapi penolakan sebagai kritik pribadi, cobalah untuk
belajar darinya. Ajukan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah penolakan ini berdasar?
Bila ya, apa yang harus saya lakukan untuk memperbaiki atau menguatkan apa yang ingin saya tawarkan?
Bila saya merasa bahwa penolakan itu tidak berdasar, orang/organisasi lain mana yang bisa saya tanyai?
Bila ya, apa yang harus saya lakukan untuk memperbaiki atau menguatkan apa yang ingin saya tawarkan?
Bila saya merasa bahwa penolakan itu tidak berdasar, orang/organisasi lain mana yang bisa saya tanyai?
2. Kitari Diri Anda (bergaulah) dengan 0rang Positif
Tetap termotivasi adalah hal yang sulit, terlebih lagi untuk “jangka panjang” atau pada saat keadaan menjadi sulit. Namun, memiliki kelompok pendukung, orang yang positif dan antusias, akan membantu Anda meraih dan menguatkan kembali motivasi dan antusiasme Anda. Cari orang yang bersikap positif dan mendukung usaha Anda. Mintalah pertolongan dari 0rang·0rang itu, bahkan jika pertolongan itu hanya ”sekadar ng0br0l”.
Tetap termotivasi adalah hal yang sulit, terlebih lagi untuk “jangka panjang” atau pada saat keadaan menjadi sulit. Namun, memiliki kelompok pendukung, orang yang positif dan antusias, akan membantu Anda meraih dan menguatkan kembali motivasi dan antusiasme Anda. Cari orang yang bersikap positif dan mendukung usaha Anda. Mintalah pertolongan dari 0rang·0rang itu, bahkan jika pertolongan itu hanya ”sekadar ng0br0l”.
Yang terpenting, hindari orang negatif, pesimis, atau yang secara
umum tidak bahagia. (Saya menyebut orang-orang itu “Perusak
impian”—hindari mereka seperti penyakit menular!)
3. Selalu Mempercayai Diri Sendiri
Akan ada saat di mana keraguan diri muncul. Hal itu bisa terjadi pada setiap 0rang. Buang keraguan diri. Selalu percaya pada diri sendiri dan kemampuan Anda. Mungkin Anda tidak “sukses”- belum – tetapi Anda memiliki banyak kualitas yang membangun dan positif yang membantu Anda dan orang lain.
Akan ada saat di mana keraguan diri muncul. Hal itu bisa terjadi pada setiap 0rang. Buang keraguan diri. Selalu percaya pada diri sendiri dan kemampuan Anda. Mungkin Anda tidak “sukses”- belum – tetapi Anda memiliki banyak kualitas yang membangun dan positif yang membantu Anda dan orang lain.
Lucu memang, namun saya sangat percaya bahwa semua orang dapat
memiliki apa saja di muka bumi apabila terlebih dahulu, secara mental,
mereka menerima kenyataan bahwa mereka dapat memilikinya. Kalau Anda
ingin sukses, anggaplah diri Anda sebuah kesuksesan. Perasaan sukses dan
pesan positif yang Anda kirimkan ke otak dan tubuh Anda akan membantu
Anda menciptakan kesuksesan.
Satu-satunya hal yang berada di antara Anda dan apa yang Anda
inginkan dalam hidup adalah kemauan untuk mengejar impian dan keyakinan
bahwa impian Anda akan menjadi kenyataan.
4. Kambangkan Kesuksesan Masa Lalu
Bagi kebanyakan dari kita, keraguan terhadap diri sendiri adalah kekuatan yang dahsyat. Hal itu selalu ada, mengintai di suatu tempat. Percaya pada diri sendiri adalah salah satu cara untuk membuang keraguan terhadap diri sendiri. Cara lainnya adalah tetap terfokus pada kesuksesan dan prestasi yang telah diraih di masa lalu serta menggunakan perasaan positif tersebur untuk membuat Anda tetap termotivasi.
Bagi kebanyakan dari kita, keraguan terhadap diri sendiri adalah kekuatan yang dahsyat. Hal itu selalu ada, mengintai di suatu tempat. Percaya pada diri sendiri adalah salah satu cara untuk membuang keraguan terhadap diri sendiri. Cara lainnya adalah tetap terfokus pada kesuksesan dan prestasi yang telah diraih di masa lalu serta menggunakan perasaan positif tersebur untuk membuat Anda tetap termotivasi.
Tapi banyak yang berkata: saya tidak memiliki kesuksesan masa lalu yang bisa dikembangkan.
Itu tidak benar. Apakah Anda lulus sekolah menengah? Bagaimana dengan
perguruan tinggi? Pernahkah Anda mempunyai pekerjaan, yang Anda lakukan
dengan cukup baik sehingga membuat Anda tetap dipekerjakan? Pernah
memiliki teman baik, seseorang yang Anda percayai dan mempercayai Anda?
Pemahkah Anda bermain dalam tim olahraga, bekerja di lingkungan yang
positif, menolong orang lain meraih kesuksesan atau mengatasi masalah?
Tentu saja Anda pernah.
Kesuksesan masa lalu menjadi penting karena dua alasan. Pertama,
kesuksesan itu membantu Anda menyadari bahwa Anda bisa berhasil, bahwa
sukses adalah bagian dari diri Anda. Kalau saya dulu bisa melakukan hal itu, saya pasti bisa melakukan hal ini.
Kedua, anggaplah kesuksesan masa lalu sebagai langkah-langkah. Impian
Anda mungkin terlihat jauh, jauh di langit di atas sana. Tapi ingatlah
ini: Hampir tidak ada satu orang pun yang memperoleh kesuksesan hanya
dengan melakukan satu lompatan raksasa. Diperlukan langkah-langkah.
Banyak langkah. Ambil satu langkah kecil setiap kalinya. Kembangkan
setiap kesuksesan.
Baca Part Selanjutnya : Cara Tetap Termotivasi (Part 2)
Baca Part Selanjutnya : Cara Tetap Termotivasi (Part 2)
No comments:
Post a Comment